Anggota DPR Minta Pemerintah BeriConverter Kit Gratis untuk Nelayan
Jakarta - Komisi VII DPR meminta pemerintah menyediakan anggaran subsidi untuk pengadaanconverter kit bahan bakar gas yang dibagikan secara gratis ke para nelayan di tanah air.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Dito Ganinduto mengatakan, nelayan merupakan masyarakat kecil yang berhak mendapatkan converter kitgratis layaknya kendaraan angkutan umum.
"Kami berharap pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk penyediaan converter yang dibagikan secara gratis untuk nelayan seperti kendaraan angkutan umum," katanya dalam keterangannya, Senin (17/9/2012).
Ia mengaku sudah menyampaikan usulan penyediaan converter tersebut dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM Jero Wacik pekan lalu. Sebelumnya, Pemerintah sudah menganggarkan Rp 250 miliar dalam rangka penyediaanconverter kit gratis untuk angkutan umum tahun ini.
Program pembagian alat gratis kepada angkutan umum itu akan serupa dilanjutkan pada 2013 dengan alokasi dana yang lebih besar, yaitu sebanyak Rp 500 miliar. Ia berharap, sebagaian dari dana itu bisa dialokasikan untuk para nelayan.
Apalagi, kata dia, harga converter kit untuk nelayan lebih murah ketimbang angkutan umum, hanya sekitar Rp 4,5 juta, bandingkan dengan angkutan umum Rp 12-15 juta per unit.
Ia menambahkan, manfaat yang diterima nelayan sama dengan BBG untuk angkutan umum, yaitu ongkos yang lebih murah. Berdasarkan uji coba yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), penggunaan BBG mampu menurunkan biaya operasi hingga 50%.
KKP juga sedang mengembangkan penggunaan BBG jenis terkompresi (compressed natural gas/CNG) yang bisa menghemat dana lebih banyak lagi. Hal serupa juga dikemukakan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR, Zainudin Amali.
Menurut dia, pemanfaatan BBG juga berarti menghemat subsidi BBM seperti program konversi minyak tanah ke elpiji.
"Selain itu, BBG juga lebih sehat, karena nelayan tidak lagi menghirup polusi CO kalau memakai solar. Di samping, juga ramah lingkungan, karena tidak mencemari laut seperti solar," katanya.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Dito Ganinduto mengatakan, nelayan merupakan masyarakat kecil yang berhak mendapatkan converter kitgratis layaknya kendaraan angkutan umum.
"Kami berharap pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk penyediaan converter yang dibagikan secara gratis untuk nelayan seperti kendaraan angkutan umum," katanya dalam keterangannya, Senin (17/9/2012).
Ia mengaku sudah menyampaikan usulan penyediaan converter tersebut dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM Jero Wacik pekan lalu. Sebelumnya, Pemerintah sudah menganggarkan Rp 250 miliar dalam rangka penyediaanconverter kit gratis untuk angkutan umum tahun ini.
Program pembagian alat gratis kepada angkutan umum itu akan serupa dilanjutkan pada 2013 dengan alokasi dana yang lebih besar, yaitu sebanyak Rp 500 miliar. Ia berharap, sebagaian dari dana itu bisa dialokasikan untuk para nelayan.
Apalagi, kata dia, harga converter kit untuk nelayan lebih murah ketimbang angkutan umum, hanya sekitar Rp 4,5 juta, bandingkan dengan angkutan umum Rp 12-15 juta per unit.
Ia menambahkan, manfaat yang diterima nelayan sama dengan BBG untuk angkutan umum, yaitu ongkos yang lebih murah. Berdasarkan uji coba yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), penggunaan BBG mampu menurunkan biaya operasi hingga 50%.
KKP juga sedang mengembangkan penggunaan BBG jenis terkompresi (compressed natural gas/CNG) yang bisa menghemat dana lebih banyak lagi. Hal serupa juga dikemukakan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR, Zainudin Amali.
Menurut dia, pemanfaatan BBG juga berarti menghemat subsidi BBM seperti program konversi minyak tanah ke elpiji.
"Selain itu, BBG juga lebih sehat, karena nelayan tidak lagi menghirup polusi CO kalau memakai solar. Di samping, juga ramah lingkungan, karena tidak mencemari laut seperti solar," katanya.